Saturday, November 1, 2014

Cara Membuat Sepatu Ombre

Pada zaman modern seperti sekarang ini, sepatu bukan lagi sekadar berfungsi sebagai alas kaki. Saat ini muncul beragam model dan desain sepatu yang dijual di toko-toko. Nah, salah satu desain sepatu yang kini sedang menjadi tren di kalangan anak muda adalah sepatu ombre. Proses pembuatannya relatif mudah. Mau tahu? Berikut ini cara praktis membuat sepatu ombre.
cara membuat sepatu ombre
-
Ombre berasal dari bahasa Prancis, yang berarti “shaded” atau corak. Ombre merupakan perpaduan dari gradasi warna terang ke gelap, atau sebaliknya. Sudah banyak toko yang menjual sepatu ombre. Namun kita juga bisa membuatnya sendiri, sesuai dengan warna keinginan kita. Bagaimana caranya? Simak langkah-langkahnya berikut ini.
1. Siapkan sepatu polos berbahan kanvas.  Bahannya sama seperti sepatu kanvas yang biasa dipakai untuk membuat sepatu lukis. Siapkan pula pewarna yang diinginkan, dan sebuah sunblock.
cara membuat sepatu ombre
-
2. Bagian sol sepatu dilapisi tipis dengan sunblock, yang berfungsi melindungi sol dari pewarna yang akan digunakan. Jika tidak ada sunblock, Anda bisa menutup sol sepatu dengan solatif kertas.
cara membuat sepatu ombre
-
3. Larutkan pewarna ke dalam sebuah wadah, lalu celupkan ujung sepatu ke dalamnya sekitar 30 – 60 detik. Ulangi sekali lagi untuk mendapatkan warna tua yang lebih gelap.
cara membuat sepatu ombre
-
4. Ambil kain basah, dan gosok secara lembut warna untuk membuat gradasi yang mulus dari gelap ke terang. Jika perlu, basahi kain menggunakan air yang telah diberi pewarna yang sama.
cara membuat sepatu ombre
-
5. Setelah warnanya sempurna, bilas sepatu di bawah air mengalir, sampai tidak ada lagi warna yang larut pada air. Keringkan sepatu dengan cara digantung semalaman.
cara membuat sepatu ombre
-
6. Setelah kering, bersihkan sol sepatu dari lapisan sunblock dengan cara menyikatnya. Sebelumnya, sikat diberi detergen dan baking soda. Biarkan beberapa menit, lalu bilas.
cara membuat sepatu ombre
-
7. Keringkan kembali sepatu, dan kini sepatu ombre siap Anda pakai kemana saja, dijamin anti-luntur!
cara membuat sepatu ombre

Kursus Membuat Sepatu Tingkat Dasar

Kursus Membuat  Sepatu Tingkat Dasar
Kursus Membuat Sepatu Tingkat Dasar

Kursus / Pelatihan sepatu tingkat dasar ditujukan untuk peminat pembuatan sepatu yang sama sekali belum memiliki pengetahuan cara membuat sepatu, atau calon peserta dengan tingkat pemahaman yang masih rendah.  Peserta pelatihan akan dibimbing mengenai cara, teknik dan tahapan proses pembuatan sepatu dengan tingkat kesulitan rendah. Model sepatu yang dipilih adalah model sepatu dasar yang dapat dikembangkan menjadi model sepatu jenis lain.

Berikut adalah detil mengenai kegiatannya:

Obyektif dan Tujuan Kursus:
- Peserta mampu membuat sepatu dengan model yang paling umum
- Peserta mengetahui alat pembuatan sepatu dan mampu mengoperasikannya.
- Peserta memahami bahan pembuatan sepatu dan sumber bahannya.
- Peserta mampu menghitung penggunaan bahan

Materi Kursus:
Peserta diajarkan dan dibimbing membuat sepatu wanita model Pump atau sepatu pria Model Derby, dengan tahapan:
- Membuat Pola Sepatu
- Pemotongan bahan
- Penyesetan Kulit (skiving)
- Pembuatan Komponen Sepatu
- Perakitan komponen sepatu
- Penjahitan sepatu
- pemasangan toe cap dan back piece pada sepatu.
- Proses Lasting
- Pemasangan Sol Sepatu

Durasi Kursus:
16 jam / 2 hari kerja

Kontribusi Keikutsertaan:
Rp. 2.000.000 utk tiap peserta

Lokasi Kursus Sepatu:
Sanggar Berani Usaha
Jalan. Godean Km.5, Yogyakarta

Termasuk dalam kontribusi keikutsertaan:
- Bahan yang digunakan selama pelatihan
- Sertifikat
- Coffee break dan makan siang
- Sepatu hasil pelatihan

Cara Membuat Sepatu Kulit


Berikut ini adalah sekilas Cara Membuat Sepatu Kulit

1. membuat pola atau design sepatu yang diinginkann. Anda mungkin bisa melihat-lihat terlebih dahulu, di buku atau lewat internet. Pola sepatu yang akan Anda buat bisa Anda sesuaikan dengan model yang lagi trend saat ini. Selain itu pola sepatu yang akan dibuat harus sesuai dengan kenyamanan Anda saat menggunakannya.
2. Potong dan jahit bahan kulit tadi. Jahitan potongan ini disebut KAP atau atasan sepatu. Lengkapi jahitan dengan lapisannya, bisa dari kain TDR atau agar lebih nyaman gunakan lapisan KAP sepatu yang terbuat dari spon hlem.
3. Tentukan sol sepatu kulit yang akan diguanakn. Sol sepatu akan menentukan model sepatu kulit yang akan Anda buat.
4. Tentukan cetakan sepatu yang disesuaikan dengan sol sepatu. Cetakan sepatu umum terbuat dari bahan kayu atau triplex tebal yang mudah untuk dibentuk.
5. Tempelkan kap sepatu pada cetakan tadi. Lakukan proses ini hingga kap sepatu benar-benar membentuk seperti umumnya bentuk sepatu. Perlu diingat bahwa menempelkan kap sepatu pada cetakan harus Anda lakukan seteliti mungkin, tarik bagian kap sepatu hingga betul-betul terlihat seperti sepatu.
6. Memasang sol sepatu. Sol sepatu dipasang pada bagian bawah cetakan hingga bagian sol dan kap menyatu. Proses ini harus dilakukan sangat teliti karena pada bagian inilah biasanya kekuatan dari sepatu buatan Anda akan diuji kualitasnya. Gunakan lem sepatu yang bagus untuk menempelkan sol sepatu dan kap sepatu yang telah disiapkan tadi. Untuk menambah kekuatan tempelan sol sepatu yang Anda buat, setelah proses penge-leman sebaiknya Anda menunggu lem tersebut hingga kering dan betul-betul merekat sempurna dengan kap. Waktu yang diperlukan untuk proses ini adalah lebih kurang satu malam lamanya.
7. Lepaskan cetakan sepatu. Untuk menjadi sepatu kulit yang utuh, cetakan harus dilepas dari kap dan sol sepatu namun pastikan kap dan sol sepatu yang telah Anda rekatkan tetap menyatu dengan baik.
8. Pengecatan sepatu. Proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan cat semprot atau jenis alat cat lainnya. Anda bisa mengkreasikan sendiri warna sepatu yang Anda buat, umumnya warna sepatu adalah hitam dan coklat. Kombinasi warna bisa Anda coba jika memungkinkan, namun ingat karena yang Anda buat adalah sepatu dengan bahan kulit, jangan lupakan juga efek mewah danelegan yang harus tetap melekat pada sepatu kulit buatan Anda tersebut.
9. Langkah terakhir adalah menempelkan spon sepatu agar nyaman ketika dipakai. Anda juga bisa menambahkan lemekan. Atau Anda bisa menambahkan gambar timbul atau aksesoris tambahan lainnya.
10. Sepatu kulit telah selesai dibuat dan siap untuk dipakai.
Demikianlah pembahasan mengenai sepatu serta cara membuat sepatu dengan bahan kulit. Selain berbahan kulit, sepatu buatan sendiri juga bisa Anda coba bahannya dari kain celanajeans yang teidak dipakai lagi. Proses pembuatan juga sederhana, langkah-langkahnya sama seperti prose pembuatan sepatu kulit. Hanya pembuatan sepatu jenis ini tidak membuthkan cetakan. Baik kap maupun sol sepatu langsung direkatkan dengan lem.

Sunday, October 26, 2014

Proses Produksi Sepatu



Dalam  konstruksi sepatu, beberapa manufacture menggunakan istilah-istilah yang hampir sama yang menunjukkan elemen-elemen sepatu. Anda bisa lihat gambar berikut :

Elemen Sepatu
Umumnya konstruksi sepatu terbagi menjadi 2 bagian utama, yaitu :
  1. Upper
  2. Bottom
Upper
Upper sepatu adalah bagian sepatu yang terdapat di bagian sisi atas, mulai dari ujung depan sepatu, sisi kanan dan kiri, bagian lidah (tongue) sampai dengan bagian belakang. Karakteristik dari upper biasanya berbahan dasar kain sintetic atau kulit (leather) yang telah dirakit dengan jahitan (stitching process).
Bottom
Bagian bottom dari sepatu adalah bagian alas atau bagian bawah dari sepatu. Biasanya orang menyebut bagian sole. Bottom terdiri dari insole, midsole dan outsole. Dan ada juga yang menggunakanbahan Pu-Puck (Polyurethane).

Flow chart berikut merupakan proses standard produksi sepatu. Saya ambil dari Link Website berikut : http://dorothy.wikidot.com/shoes-manufacturing

Alur Proses Produksi Sepatu
Keterangan :
1. Upper Components Cutting

Manual Cutting
Cutting process adalah proses pemotongan bahan baku sebelum dibentuk menjadi upper sepatu. Bahan baku yang berupa kain atau pun kulit (leather) dipotong membentuk pola-pola ( Cardsboard patterns ) yang telah ditentukan sebelumnya. Peralatan yang diperlukan dalam proses ini menggunakan mesin potong (cutting machine) dan alat potong yang disebut dengan cutting dies yang bentuk dan ukurannya telah dibuat sesuai dengan pola-pola potongan yang akan dikerjakan.

2. Stitching / Sewing
Upper Sewing
Pada proses ini pola-pola bahan baku yang telah dipotong di cutting process kemudian dijahit yang kemudian dibentuk menjadi upper sepatu. Dalam proses penjahitan ini sangat banyak membutuhkan waktu dalam pengerjaannya. Hal ini dikarenakan tinginya tingkat kesulitan dalam menjahit dan juga butuh ketelitian yang sangat tinggi. Potonganpola dijahit satu persatu sehingga membentuk upper sepatu yang selanjutnya disatukan di proses perakitan.

 

3. Outsole Production
outsole
Outsole, merupakan Bagian terbawah dari sepatu yang contact dengan tanah. Karakteristik outsole yang baik antara lain: Cengkeraman (grip), daya tahan, dan tahan air. Untuk sebuah sepatu, bahan yang digunakan pada outsole biasanya merupakan gabungan dari beberapa bahan untuk menyesuaikan dengan model,warna dan fungsi yang diinginkan, antara lain berbasis plastik, karet/rubber, sponge. masing masing jenis bahan tersebut juga bervariasi. misalnya untuk plastic ada jenis TPR, TPU dll.
Proses pembuatan outsole terdapat 2 jenis, yaitu molding dan injection.
Molding process dapat dilihat dalam vidio berikut :

Injection process dapat dilihat dalam vidio berikut :

4. Insole production
Insole
Insole, merupakan bagian dalam sepatu, tepatnya berada di bawah kaki. Bahan yang dipakai untuk insole sangat menentukan kenyamanan saat kita mengenakan sepatu.
Berikut proses pembuatan insole.

5. Stock Fitting
Beberapa jenis outsole bisa langsung digunakan pada proses Assembling, namun ada juga beberapa jenis bottom yang harus melalui proses stock fitting. Proses ini adalah merupakan proses kerja yang menggabungkan bagian-bagian dari bottom sepatu, yaitu antara midsole dan outsole sampai terbentuk menjadi bottom sepatu. Midsole yang berbahan dasar phylon akan digabungkan dengan outsole yang berbahan dasar karet (rubbersole) dengan cara mengelem/cementing.
Stock Fitting
6. Assembly
Pada bagian inilah perakitan sepatu dikerjakan. Bagian-bagian sepatu yang masih berupa upper dan bottom digabungkan hingga menjadi bentuk sepatu. Bagian upper yang diproduksi dari divisi stitching process sebelumnya dan bagian bottom yang diproduksi di divisi stockfit dirakit dalam proses ini sampai membentuk sepasang sepatu. Hal-hal penting dalam proses assembling bisa dilihat dalam detail berikut.
  
a. Laste
Saat memasuki proses assembling Upper dan Bottom sudah berupa pasangan atau “set”, dengan size yang sudah ditentukan. Untuk membentuk sepatu agar mengikuti kontur kaki digunakan laste.Setiap Merek memiliki dimensi Laste yang berbeda-beda meski dengan size yang sama. Sepatu untuk kaki orang asia tentunya memiliki  laste yang berbeda dengan jenis kaki orang  Eropa.
Laste

prsoes pembuatan laste
b. Penyatuan Upper dan Midsole
Beberapa sepatu yang menggunakan Phylon, antara Upper dan phylon disatukan dengan menggunakan mesin Toelast – Healast.
Toelasting machine menyatukan dengan cara pengeleman dan Press dibagian ujung / Toe. Sedang Healast machine menyatukan bagian belakang/heal dengan cara yang sama.
Adapula sepatu jenis stroble, jenis ini tidak menggunakan mesin toelast-healast karena Upper dan midsole disatukan dengan cara di jahit.
Setelah proses ini, Upper yang didalamnya sudah terdapat laste dikenakan proses pemanasan / heating agar bahan upper ( leather/synthetic ) tercetak dengan baik sehingga mengikuti kontur permukaan laste.
Healasting Machine
Toelasting Machine
c. Treatment Upper - Bottom
Sebelum disatukan, permukaan kontak ( contact surface ) Upper dan Bottom harus di Treatment  terlebih dahulu. Pada dasarnya treatment ini bertujuan untuk membersihkan contact surface,membuka pori-pori permukaan bottom dengan penyinaran ultra violet (UV), cementing, dan Heating.
Upper-Bottom Treatment
d. Press
Menyatukan bottom dan upper dengan menggunakan mesin press.
e. Pendinginan
Secara teoritis material upper baik dari Synthetic maupun leather/kulit  ditreament ( melalui proses heating ) untuk mengikuti kontur permukaan laste. Setelah proses penyatuan dengan bottom di mesin press. Laste tidak boleh langsung dilepas. Proses pendinginan diperlukan untuk menghentikan perubahan bentuk material. Proses ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu pendinginan perlahan, sepatu dilewatkan dalam conveyor gantung yang panjang dan didinginkan dengan angin dengan suhu ruang normal. Cara kedua yaitu pendinginan cepat, sepatu diletakkan diatas conveyor yang melewati lorong dengan suhu chiller.
f. Finishing
Proses  ini merupakan akhir dari semua proses produksi yang dikerjakan. Sepatu hasil produksi dan telah melewati pemeriksaan quality kemudian akan di-packing ke dalam dus karton sepatu yang kemudian disimpan di gudang final product.
Finishing


Keseluruhan proses Assembling, bisa dilihat dalam vidio berikut, saya menggunakan proses assembling Adidas. Beberapa tahapan tampak tidak sama dengan yang saya sampaikan, ini erat kaitannya dengan aplikasi teknologi. Semoga Vidio ini  memberikan masukan yang sangat berharga bagi praktisi, bahwa industri sepatu tidak selalu identik dengan midle teknologi, namun penggunaan high tech merupakan hal yang mungkin diterapkan untuk meningkatkan efisiensi, quality, dan produktivitas.

Cara Menjual sepatu di Internet

Menjual sepatu secara online hampir tak jauh berbeda dari menjual fashion stuff lainnya di dunia maya. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh seller sepatu yang menjual barangnya di internet.
  • Tentukan Jenis Sepatu
  • Sebelum menjual sepatu, seseorang sebaiknya menentukan terlebih dahulu sepatu seperti apa yang hendak ia jual. Sepatu untuk remaja perempuan atau sepatu futsal atau sepatu pantofel untuk pekerja kantoran atau jenis sepatu lainnya. Menentukan jenis sepatu ini juga bisa jadi ajang penentuan siapa target market dari toko online­-nya.
    Jika target market sudah ditentukan, seseorang akan lebih mudah dalam mengambil langkah selanjutnya, seperti media sosial apa yang sebaiknya digunakan atau cara promosi yang tepat.
  • Riset Kecil
    Mencari tahu supplier yang tepat adalah langkah berikut yang bisa dilakukan. Pilihsupplier yang nyaman diajak kerja sama. Sebelum melakukan deal dengan supplier, sebaiknya seller menanyakan beberapa hal. Misalnya, bagaimana sistem pembayaran sepatu-sepatu yang diambil; apa harus dibayar lunas terlebih dahulu, atau bisa memberikan down payment atau DP, atau boleh melakukan pembayaran jika barangnya sudah laku terjual. Selain itu, tanyakan juga bagaimana proses pengiriman barangnya.
  • Pilih Variasi
  • Setelah menemukan supplier yang cocok dan telah menentukan siapa yang akan jaditarget market dari toko online-nya, seller bisa memulai memilih model sepatu yang hendak ia jual. Ambil beberapa jenis dengan ukuran yang bervariasi pula. Jika ada satu model sepatu yang diperkirakan akan laku karena modelnya unik, ambil beberapa ukuran yang bervariasi.
  • Tentukan Harga
  • Salah satu tujuan dari berbisnis adalah mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu,seller pun sebaiknya bisa menentukan harga yang tepat agar keuntungan yang didapatkan juga besar. Tentukan harga yang bervariasi sesuai modal yang diberikan oleh supplier yang ditambahkan dengan berapa keuntungan yang ingin didapatkan dari satu sepatu.
  • Foto Sepatu
  • Orang yang berbelanja di toko online tak bisa secara langsung mencoba dan melihat sepatu yang hendak ia beli. Oleh karena itu, foto produk memegang peranan yang penting untuk menggantikan kegiatan tersebut. Sebaiknya, untuk satu model sepatu, ada dua hingga tiga foto untuk memperlihatkan sepatu tersebut dari angle atau sisi yang berbeda. Bisa juga ditambahkan dengan memotret kaki seseorang yang menggunakan sepatu model tersebut. Hal ini supaya fotonya terlihat lebih hidup.
  • Tawarkan ke Lingkungan Sekitar
  • Untuk langkah awal, seorang seller bisa menawarkan dagangan sepatu tersebut ke orang-orang yang berada di dekatnya. Misalnya, teman, keluarga, atau sanak saudara. Ia bisa menggunakan fitur Blackberry Messenger atau dengan WhatsApp Messenger. Selain itu, akun pribadi media sosial seperti Facebook dan Twitter juga bisa digunakan sebagai media promosi.
  • Toko Online
  • Membuat toko online sendiri dengan menggunakan website juga salah satu pilihan yang tepat dalam menjajakan sepatu yang dijual. Seller bisa membuat situs pribadi dengan nama domain yang sesuai dengan nama tokonya. Banyak hosting yang menawarkan paket situs dengan berbagai macam harga. Jika seller belum memilikibudget untuk membayar biaya hosting, ia bisa menggunakan weblog yang disediakan secara gratis. Misalnya, blogspot dan wordpress.
    Satu hal yang perlu diperhatikan oleh seller dalam mempromosikan barang dagangannya adalah deskripsi produk yang ditulis di dekat foto produk. Deskripsi tersebut harus benar-benar sesuai dengan kenyataan dan fakta yang ada. Seller bisa menuliskan berbagai informasi, seperti bahan dasar pembuatan model sepatu tersebut, ukuran sepatu yang tersedia, motifnya jenis apa, warna apa saja yang tersedia, hingga kondisi sepatunya; apakah baru atau bekas tapi layak pakai.
  • Responsif
  • Dunia maya merupakan dunia yang cukup dinamis. Banyak orang beranggapan bahwa semua hal bisa dilakukan dengan cepat. Begitu juga bagi orang-orang yang berbelanja di internet. Setiap pertanyaan maupun pemesanan harus direspon dalam waktu yang singkat. Selain kecepatan waktu respon, seller juga harus memperhatikan ketepatan informasi yang akan diberikan kepada buyer. Misalnya, jawaban atas pertanyaan sellertentang ketersediaan sepatu.
    Selain itu, seller juga sebaiknya menomorsatukan kepuasan buyer. Misalnya, dengan memberikan garansi satu sampai dua minggu. Artinya, jika sepatu yang dibeli pembeli ternyata ukurannya tak sesuai, pembeli bisa mengembalikan sepatu tersebut dan sellermengirimkan kembali sepatu yang sesuai dengan ukurannya.
  • Minta Rekomendasi
  • Setelah seller dan buyer selesai melakukan transaksi dan buyer terlihat puas dengan sepatu yang ia beli, seller bisa meminta rekomendasi atau komentar terhadap sepatu tersebut. Rekomendasi atau komentar dari buyer ini bisa ditaruh di website atau dijadikan Display Picture Blackberry Messenger (di-capture) supaya bisa menarik perhatian pembeli baru.

Cara Produksi sepatu Sport

a. Bahan-bahan :
Ø Kulit
Ø Sol luar
Ø Texon
Ø Spon ati
Ø Vinil
Ø Paper tape
Ø Benang jahit
Ø Kain lapis
Ø Amplas
Ø Kertas manila/karton
Ø Lem sintetis/fox
b. Alat-alat :
Ø Acuan
Ø Palu
Ø Catoet/tang
Ø Pisau seset
Ø Paku
Ø Uncek
Ø Pisau cutter
Ø Tinta perak
Ø Pensil
Ø Mesin amplas
Ø Kaki tiga
Ø Gunting
Secara umum sebenarnya proses pembuatan sepatu pria dibagi menjadi dua bagian antara lain sebagai berikut :
v Pembuatan bagian atasan (Upper)
v Pembuatan bagian bawahan (Bottom)
B. PROSES PEMBUATAN ATASAN (UPPER)
1. Desain
Pengertian desain ialah bentuk karya seseorang hasil curahan kemampuan intelaektualnya, yang terwujud tidak hanya dalam bentuk karya diatas kertas saja melainkan sudah terbentuk dalam wujud nyata suatu benda yang memiliki nilai manfaat bagi kehidupan manusia. Wujud manfaat tersebut terutama yang menyangkut hasil desain industri dapat dirasakan setelah mengalami proses tahapan produksi baik melalui pekerjaan tangan, ataupun secara industri rumah tangga dan proses fabrikasimasinal, semua itu dilakukan oleh pelakunya dengan tujuan mendapatkan nilai tambah ekonomi ( Djumhana, 1991:1 )
Desain yang terpilih seperti berikut ini :
Derby shoes

Gambar desain yang terpilih
2. Pembuatan pola
Pembuatan pola terbagi menjadi :
a. Pola jadi/pecah pola
Pola ini merupakan awal dari atasan sepatu, setelah pola ini jadi kemudian diberi tanda marking yang berfungsi untuk tanda jahitan/bagian kulit yang ditumpangi.


Gambar pecah pola.
3. Pemolaan dan pemotongan
Pola-pola yang sudah dibuat dengan benar, lalu dipindahkan diatas selembar kulit dengan menggunakan tinta perak kemudian dipotong dengan menggunakan cutter. Dan harus diperhatikan tentang bahan yang dikasih kelebihan pada komponen yang akan ditumpangi dan dilipat.
4. Penyesetan (skiving)
Bahan-bahan kulit yang sudah dipotong tadi kemudian diseset dengan menggunakan mesin seset/ pisau seset.
Contoh sesetan model folded edge yaitu sesetan yang dibuat tipis tetapi bila dilipat akan mendapat ketebalan yang sama dengan tebal kulit.


Gambar sesetan folded edge dan hasil lipatannya.

5. Pelipatan (folding)
Bahan-bahan upper yang sudah diseset kemudian dilipat menggunakan lem (secara manual), Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat kita melipat antara lain sbb:
1) Lem harus diulas dengan rata.
2) Biarkan lem beberapa saat, kemudian dilipat.
3) Bila melipat lebih baik menggunakan pola agar sesuai dengan polanya.
4) Bila melipat pada bagian cembung sebaiknya menggunakan “uncek” Untuk bagian cekung gunakanlah gunting atau pisau seset untuk membuat potongan-potongan bantuan, potongan tidak boleh melebihi ½ lipatan.


Gambar melipat cekung dan cembung
6. Penjahitan (stitching)
Setelah kulit/komponen yang dilipat telah selesai, kemudian disusun seperti bentuk pola jadi tapi sebelumnya bagian tumpangan dan yang menumpang perlu diberi lem karet/kuning untuk membantu dalam proses penyusunan, setelah itu kulit dijahit kecuali bagian ujung dan belakang.
Dalam menjahit perlu diperhatikan :
v Jarak jahitan dengan tepi kulit lebih kurang 1.5mm.
v Jahitan harus kuat dan tidak ada jahitan yang meloncat.
v Jarak jahitan tiap 1cm, 5cm langkah/tusukan.
7. Merakit kulit dengan lapis
Lapis tersebut dipotong sesuai dengan bentuk polanya, setelah dipotong kemudian lapis terserbut ditempelkan/dipasangkan pada bagian dalam kulit dengan menggunakan lem, setelah dilem kemudian dijahit kembali antara lapis dengan kulit (shoe upper).
8. Penyelesaian (finishing)
Ø Membersihkan sisa-sisa lem yang menempel pada bagian upper dengan menggunakan karet kraft.
Ø Membersihkan sisa-sisa benang.
Ø Mentresing lapis dengan gunting.
C. PROSES PEMBUATAN BAWAHAN (BOTTOM)
Rangkaian pekerjaan
a. Pembuatan pola insole
Siapkan
Sol cetak, kertas manila, tinta/pensil, gunting,cutter
Caranya : Ambil dan copy sol cetak dengan menggambar bagian atas sol cetak tersebut pada kertas manila, kemudian gunting, kurangi sekelilingnya kurang lebih 2mm.

Gambar sol cetak
b. Pemotongan texon dan spon ati
Siapkan :
Texon, spon ati, pensil, gunting, pola insole
Caranya : Potong texon dan spon ati sesuai dengan pola insole yang telah kita buat, kemudian lekatkan keduanya dengan lem sintetis.
c. Penempelan insole pada acuan
Siapkan :
Acuan, insole yang telah terbungkus, paper tape/dipaku.
Caranya : Tempelkan insole pada telapak acuan dengan memberi paper tape/dipaku pada ujung depan dan belakang sehingga acuan dan insole menyatu.


Gambar pemempelan insole pada acuan.
d. Pengopenan (Lasting) dengan mesin
Siapkan alat catoet/tang, palu, paku, lem dan acuan yang telah diberi insole. Sebelum melasting upper tersebut dilem pada bagian tepinya secara merata dan pada bagian tepi bawah insole juga dilem secara merata dan upper tersebut sudah dipasang kain pengeras, kemudian upper tersebut pada bagian ujung dan belakang dibentuk dulu dengan menggunakan mesin back part dan toe part dengan cara dipanaskan dan didinginkan, setelah dibentuk baru dilasting dengan cara upper tersebut ditempelkan pada acuan sesuai dengan bentuk acuannya, setelah dipasang secara sempurna baru upper tersebut dilasting pada ujung upper dan pada bagian belakang, Sebelum melasting pada bagian belakang upper terlebih dahulu diturunkan 12mm yaitu pada bagian belakang upper. Langkah selanjutnya yaitu upper tersebut dijepitkan pada mesin lasting, setelah sesuai baru mulai melasting bagian upper tersebut dengan cara menginjak bagian bawah mesin lasting dan tangan memegang bagian tepi upper dan dengan sendirinya mesin itu akan melasting sendiri. Setelah dilasting dengan mesin kemudian dipukul-pukul dengan menggunakan palu dan pada bagian ujung dan belakang sambil dipaku. Dengan menggunakan paku lasting. Setelah kering baru paku tersebut dilepas dengan menggunkan catoet.
e. Pengkasaran
Siapkan atasan yang telah teropen, dikasarkan dengan gerendra/mesin buffing bagian lasting allowancenya. Lakukan secara merata. Selain pada atasan pengasaran juga dilakukan pada sol cetak dibagian dalamya.

Gbr. Area pengasaran.

Gbr. Area pengasaran pada bagian dalam sol luar.
f. Pemasangan Sol Luar
Setelah dilakukan pengasaran sol cetak kemudian diolesi lem PC, tunggu hingga kering selanjutnya diberi lem fox/sintetis sampai rata, hal itu dilakukan juga pada atasan (bagian sebelah bawah insole), tunggu sampai kedua bagian yang dilem tadi agak kering, lalu direkatkan dengan pelan mulai dari ujung depan dan belakang diteruskan kebagian tengah dan keseluruhan. Selanjutnya dipukul secara pelan-pelan sampai rata rekatannya/dengan dipres dengan mesin.

Gbr. Perakitan shoe upper dengan sol luar
g. Finishing
Proses ini merupakan proses terakhir dari pembuatan alas kaki/sepatu, guna mendapat hasil yang maksimal antara lain sbb :
Penghilangan sisa lem yang menempel dengan menggunakan karet kraft
v Pasang no, dan label sepatu
v Penyemiran. 
Derby Shoes.